MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEMISKINAN
DISUSUN OLEH
Nama : Muhammad Farhan Febrianza
Kelas : 1IA12
NPM :
54416168
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA
PENGANTAR
ASSALAMUAIKUM WR. WB Rasa syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT Karena jika
bukan Karena karunia dan rahmat-Nya saya tidak akan menyelesaikan Makalah
tentang “DAMPAK NEGATIF DAN
POSITIF TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEMISKINAN” Makalah ini dibuat untuk
Mempelajari serta mendalami pemahaman tentang teknologi informasi serta dampak negatif dan positifnya yang
terjadi pada masyarakat . dalam
membuat makalah ini saya tidak menampik adanya kesalahan dalam penulisan pembuatan
makalah ini. Saya juga membuka saran dan kritikan untuk penulisan yang lebih
baik serta saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Emilianshah Sebagai
Dosen Ilmu Sosial Dasar untuk bimbingan dan penjelasannya Makalah ini dapat
dibuat.
Demikian Makalah ini saya buat Semoga bisa bermanfaat untuk semua kalangan.
Jakarta, 9 Januari 2017
Muhammad Farhan Febrianza
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
IPTEK merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. IPTEK itu sendiri adalah salah satu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang perkembangan teknologi, baik dari sejarahnya, pembaharuan
teknologi baru, serta semua hal yang berhubungan dengan teknologi. Selain itu,
IPTEK juga dapat menjadi sebagai sumber informasi bagi kita untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan kita untuk mengetahui berbagai hal yang ada didunia ini
khususnya dibidang teknologi. Dizaman modern seperti ini, IPTEK sangat
berkembang pesat. Perkembangan IPTEK saat ini dapat dibuktikan dengan munculnya
berbagai jenis alat yang kita gunakan sehari-hari, seperti handphone yang
dahulu merupakan barang yang bersifat
tersier sekarang sudah menjadi barang yang bersifat wajib atau pokok. Didalam
alat yang hanya seukuran genggaman tangan, kita sudah bisa tahu berbagai macam
informasi, pengetahuan, dan wawasan yang cukup luas dari sebuah alat yang
berukuran kecil. Dengan perkembangan IPTEK dapat mempermudah
pekerjaan manusia, dari yang tadinya sesuatu pekerjaan berat yang dilakukan
oleh manusia dilakukan dengan waktu yang lama dan butuh tenaga yang besar,
tetapi kini dengan perkembangan IPTEK yang begitu pesat pekerjaan manusia yang
berta dapat dikerjakan tanpa kontak langsung dengan manusia dan waktu yang
dibutuhkan begitu cepat dengan menggunakan sebuah mesin (robot).
Kemiskinan
adalah suatu keadaan dimana tidak dapat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar
untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Selain itu, kemisikina juga dapat
diartikan sebagai keadaan dimana rendahnya tingkat pendapatan dari sekelompok
masyarakat yang berada dalam garis kemiskinan. Kemiskinan dapat dinilai dan
dapat dilihat dari 3 segi. Pertama, segi subsistem yaitu pengahsilan yang hanya
cukup untuk makan saja. Kedua, segi ketidakmerataan yaitu poisi relatif dari
setiap golongan menurut penghasilan. Ketiga, segi eksternal yaitu mencerminkan
konsekuensi kemiskinan berdasarkan masyarakt disekelilingnya dan mengakibatkan
dampak sosial yang tidak ada habisnya. Kemiskinan juga berhubungan dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dengan pesatnya
perkembangan IPTEK, tingkat kemiskinan juga semakin meningkat. Ini dikarenakan
rendahnya pengetahuan masyarakat dikalangan bawah tentang kemajuan teknologi
yang sedang gencar-gencarnya saat ini.
Berbicara
tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan tidak mustahil kita akan
melihat ke masa lampau atau masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Yang
mungkin permasalahannya adalah kontinuitas dan perubahan, harmoni dan
disharmoni.
Bahasa
“ilmu pengetahuan” sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Terdiri
dari dua kata yaitu “ilmu” dan “pengetahuan”. Namun, berbicara tentang
pengetahuan saja akan menghadapi berbagai masalah, seperti kemampuan kita dalam
memahami fakta pengalaman dan dunia realitas, hakihat pengetahuan, kebenaran,
kebaikan, membentuk pengetahuan, sumber pengetahuan dan sebagainya.
Teknologi
dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyonsong masa depan, sudah
diberi kepercayaan yang mendalam. Dia dapat mempermudah kegiatan manusia,
meskipun mempunyai dampak sosial yang muncul sering lebih penting artinya
daripada kehebatan teknologi itu.
Kemiskinan
sendiri merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang
akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita
masyarakat adil dan makmur. Berbicara tentang kemiskinan akan menghadapkan kita
pada persoalan lain, seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi
manusia dalam lingkungan sosial dan persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu
pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk
mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat
.
Perumusan Masalah
1.Apa pengaruh teknologi terhadap
kemiskinan ?
2.Apa saja dampak negatif ilmu
teknologi ?
3.Apa saja dampak positif ilmu
teknologi ?
4.Bagaimana cara penanganan
kemiskinan ?
5.Apakah ilmu pengetahuan, teknologi
dan kemiskinan itu ?
6. Bagaimana kaitan antara
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemiskinan ?
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa pengaruh ilmu
teknologi terhadap kemiskinan
2. Untuk mengetahui apa saja dampak
negatif ilmu teknologi
3. Untuk mengetahui apa saja dampak
positif ilmu teknologi
4. Mengetahui bagaimana cara
penanganan kemiskinan
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut
Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu
pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri, oleh karenanya mencakup
alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman
kemampuan.
Atau
menurut pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan
suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai
kebudayaan dan skala nilai yang ada. Kalau ilmu dasar bertujuan untuk
mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan
isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta
untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu
pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut :
Ilmu tanpa
teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu tanpa
teknologi tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar.
lLmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu :
- Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
- Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan.
- aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
secara akademis dapatlah dikatakan bahwa
pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state
of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses produksi;
menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja
dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
“secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis,
tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi
sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga
teknologi itu adalah merode sistematis untuk mencapai tujuan insani
(Eugene Stanley, 1970).
Teknologi yang berkembang dengan pesat
meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik
digambarkan sebagai berikut :
- Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi.
- Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer.
- Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh
sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia
teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari
pengaruh teknik. Pengertian
Kemiskinan
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh.Atau dengan pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.Kemiskinan bukanlah suatu yang terwujud dengan sendiri terlepas dari aspek-aspek lainnya, tetapi kemiskinan itu terwujud sebagai hasil interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Terutama aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial adalah adanya ketidaksamaan sosial di antara sesama warga masyarakat yang bersangkutan, seperti perbedaan suku bangsa, ras, kelamin, usia yang bersumber dari corak sistem pelapisan yang ada dalam masyarakat. Sedangkan aspek ekonomi adalah adanya ketidaksamaan di antara sesama warga masyarakat dalam hak dan kewajiban yang berkenaan dengan pengalokasian sumber-sumber daya ekonomi.Sementara itu klasifikasi atau penggolongan seseorang atau masyarakat dikatakan miskin ditetapkan dengan menggunakan tolak ukur utama, yaitu :1.Tingkat pendapatan. Misalkan saja di Indonesia, tingkat pendapatan digunakan ukuran kerja waktu sebulan. Dengan adanya tolak ukur ini, maka jumlah dan siapa yang tergolong dalam orang miskin dapat diketahui. Atau dengan menggunakan batas minimal jumlah kalori yang dikonsumsi, yang diambil persamaannya dalam kg beras.2.Kebutuhan relatif per keluarga. Dibuat berdasarkan atas kebutuhan minimal yang harus dipenuhi dalam sebuah keluarga agar dapat melangsungkan kehidupannya secara sederhana tetapi memadai sebagai warga masyarakat yang layak.Jika dikaitkan dengan kemakmuran, maka ada dua persepsi masyarakat yang cukup berlawanan tentang hal ini. Persepsi pertama adalah yang berpikir rasional dan eksak. Bahwa kemakmuran seseorang diukur dengan jumlah serta nilai bahan-bahan dan barang-barang yang dimiliki atau dikuasai untuk memelihara dan menikmati hidupnya. Semakin banyak jumlah dan makin tinggi nilainya, maka akan makin tinggi taraf kemakmuran hidupnya. Sedangkan persepsi kedua adalah pandangan masyarakat umum, terutama pedesaan. Mereka beranggapan bahwa kemakmuran tidaklah berbeda dengan kebahagiaan. Seseorang akan merasa makmur bila sudah ada keserasian antara keinginan-keinginan dan keadaan materil atau sosial yang dimiliki atau dikuasainya. Karenanya mereka selalu berusaha untuk menyeimbangkan antara keinginan dan keadaan materinya. Jika keinginan mereka berlebih, sementara keadaan materil mereka tidak mencukupi maka mereka harus mengurangi keinginan yang ada. Begitu juga sebaliknya.Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :1. Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.2.Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.3. Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi, sosial dan politikUsaha memerangi kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan yang memberikan pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara ini bukan hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya. Dengan lapangan kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.Dampak Positif perkembangan IPTEK
1. Memberikan berbagai kemudahanPerkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.2. Mempermudah meluasnya berbagai informasiInformasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasanKomputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti computer, internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.Dampak negative perkembangan IPTEK1. Mempengaruhi pola berpikirMasyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.2. Hilangnya budaya TradisionalDengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll, mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas.3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakanIndonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedang berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pekanbaru yang terletak di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota “Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang relative singkat, istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko” di mana dalam waktu yang singkat, perkembangan pembangunan di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat serta perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi terjadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.Penanganan Kemiskinan
Penanganan kemiskinan pada prinsipnya merupakan pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi sumberdaya alam yang tidak menguntungkan dan rendahnya akses kelompok masyarakat miskin terhadap peluang- peluang yang tersedia. Oleh karena itu upaya pengentasan yang harus diarahkan pada :1. Meningkatkan kualitas dan kemampuan sumberdaya manusia, melalui jalur pelayanan pendidikan (pemantapan IMTAQ dan transfer IPTEK), pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi2. Mengembangkan dan membuka usaha produktif yang dapat diakses oleh kelompok masyarakat miskin secara berkelanjutan serta memperbesar akses masyarakat miskin dalam penguasaan faktor produksi3. Memelihara dan memperbaiki fungsi produktif dari sumberdaya alam bagi masyarakat miskin4. Pemihakan kebijakan publik yang mampu mendorong peningkatan daya beli masyarakat miskinBAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanKita bisa membandingkan antara orang kaya dengan miskin. Orang-orang kaya biasanya memiliki ilmu pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang miskin, karena orang kaya menjadikan pengetahuan sebagai kebutuhan yang pertama sedangkan orang miskin tidak demikian, sehingga orang kaya jauh bertindak lebih baik saat bersosialisasi baik dalam lingkungannya ataupun dalam dunia kerja dan juga orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan pastinya dalam hidupnya penuh perhitungan dan tidak mengandalkan keberuntungan berbeda dengan orang miskin. Orang pada tingkatan miskin ini bertindak kadang tanpa perhitungan dan juga sangat mengandalkan keberuntungan dalam bertindak karena mereka tidak memiliki pengetahuan yang memadai dengan tingkatan yang lebih tinggi dalam sosialisasi sehingga mereka hanya dapat pasrah, yang diartikan bahwa mereka berusaha namun hasilnya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
Selain ilmu pengetahuan, teknologi pula mempengaruhi kemiskinan. Pengaruh teknologi ini terjadi karena orang-orang yang memiliki teknologi yang tinggi akan mengesampingkan orang yang tidak memiliki teknologi yang tinggi. Contohnya dalam masyarakat, sebuah pabrik sebelumnya menjadi pabrik padat karya namun seiring kemajuan teknologi pabrik tersebut membeli teknologi sehingga orang-orang yang bekerja sebelumnya akan digantikan oleh teknologi yang baru, dan untuk orang-orang yang bekerja tersebut akan diberhentikan. Ketua Umum Kadin Kementrian Perindustrian Bambang Suryo Sulisto mengatakan “Dari data statistik diketahui bahwa pengaruh teknologi baru dan tuntutan efisiensi kerja menyebabkan daya serap perekonomian terhadap tenaga kerja mengalami penurunan sebesar 200.000 tenaga kerja pertahun per 1 persen pertumbuhan ekonomi,” Tentunya hal ini akan berdampak dengan naiknya pengangguran. Pengangguran merupakan awal dari kemiskinan. Sehingga teknologi sangat mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Dari kedua Hal tersebut dapat kita lihat Pengaruh Ilmu Pengatahuan dan Teknologi terhadap kemiskinan, sehingga Ilmu pengetahuan dan Teknologi merupakan dua hal yang berbanding lurus dengan kemiskinan, karena kedua hal ini lah yang akan menunjang kita baik dalam sosial maupun ekonomi.Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan dikontrol dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya. Teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada Kemiskinan yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Ada kaitan yang erat antara iptek dan kemiskinan yang dialami oleh masyarakat terutama pada negara yang sedang berkembang sepertiIndonesia.SARANDengan Memahami isi makalah ini kita semakin tahu bahwa di era modern ini pengaruh iptek sangat besar peranannya di dunia ini. tergantung kita yang memanfaatkannya dengan benar atau tidak bertanggung jawab . Dampak-dampak pengaruh ada di atas sangat berpengaruh dalam menentukan masa depan kita semua. bisa saja dalam beberapa tahun kedeapan dengan pemanfaatan iptek yang benar kita bisa mengecilkan angka kemiskinan yang ada di indonesia dan bahkan didunia tergantung dari kita generasi penerus bangsa memanfaatkan dan mengolah sumber daya iptek tersebut.
Sumber :
http://wisnuanggara1.blogspot.co.id/2017/01/makalah-dampak-positif-dan-negatif.html
https://ruardy.wordpress.com/ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-iptek-kemiskinan/
http://jasmerah-historia.blogspot.com/2010/01/pengaruh-iptek-terhadap-kemiskinan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar